Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, terkenal sebagai kota metropolitan yang sibuk dengan dinamika ekonomi dan modernisasi. Namun, di balik gedung-gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kehidupan kota, terdapat area bersejarah yang dikenal sebagai Kota Lama Surabaya. Di kawasan ini, pengunjung dapat menyusuri jejak sejarah kolonial dan menemukan bangunan-bangunan tua yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Surabaya sejak masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan.
Sejarah Singkat Kota Lama Surabaya
Kota Lama Surabaya adalah pusat administratif dan ekonomi pada masa kolonial Belanda. Kawasan ini mulai berkembang pada abad ke-19 dan menjadi jantung perdagangan kolonial di wilayah Jawa Timur. Gedung-gedung yang didirikan pada masa itu mencerminkan arsitektur Eropa klasik yang megah dan kokoh, memberikan kesan kemegahan serta kemajuan di masa lampau.
Lokasi Kota Lama Surabaya terletak di sekitar Jalan Rajawali, Jembatan Merah, dan kawasan Kembang Jepun, yang dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan dan aktivitas ekonomi. Beberapa bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga sekarang mencerminkan suasana masa lampau, meskipun sebagian telah mengalami renovasi untuk mengikuti perkembangan zaman.
Daya Tarik Wisata Kota Lama Surabaya
- Gedung Siola (Museum Surabaya)
Gedung Siola merupakan salah satu bangunan bersejarah yang berada di kawasan Kota Lama. Didirikan pada tahun 1877, gedung ini awalnya digunakan sebagai pusat perbelanjaan dan departemen store pada zaman kolonial Belanda. Kini, Gedung Siola telah bertransformasi menjadi Museum Surabaya yang menyimpan berbagai koleksi sejarah kota, dari masa kolonial hingga era modern. Pengunjung dapat melihat berbagai artefak, foto-foto dokumentasi sejarah, serta benda-benda yang menggambarkan perkembangan Surabaya dari masa ke masa. - Jembatan Merah
Jembatan Merah adalah ikon penting dalam sejarah perjuangan Surabaya. Jembatan ini menjadi saksi pertempuran sengit antara para pejuang Indonesia dan pasukan Belanda pada 10 November 1945, yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya. Kini, Jembatan Merah menjadi tempat wisata sejarah yang kerap dikunjungi untuk mengenang peristiwa heroik tersebut. Keindahan jembatan dengan arsitektur kolonialnya yang masih terjaga menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat sore hari ketika sinar matahari terbenam. - Gedung De Javasche Bank
Gedung De Javasche Bank adalah bangunan megah yang dulunya merupakan kantor pusat bank kolonial Belanda di Surabaya. Terletak di Jalan Garuda, bangunan ini kini difungsikan sebagai Museum Bank Indonesia, di mana pengunjung dapat mengetahui sejarah perbankan di Indonesia, serta melihat koleksi uang kuno dan dokumen-dokumen keuangan penting dari zaman Belanda hingga kemerdekaan. - House of Sampoerna
House of Sampoerna adalah salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya paling populer di Kota Lama Surabaya. Didirikan pada tahun 1932, bangunan ini awalnya digunakan sebagai pabrik rokok kretek oleh pendiri PT HM Sampoerna. Kini, bangunan bersejarah ini diubah menjadi museum yang menampilkan perjalanan panjang industri rokok di Indonesia serta sejarah keluarga Sampoerna. Selain menikmati koleksi museum, pengunjung juga dapat menyaksikan proses pembuatan rokok kretek secara langsung. - Kembang Jepun
Kawasan Kembang Jepun merupakan pusat perdagangan yang pernah sangat ramai pada masa kolonial. Dikenal sebagai kawasan Pecinan, di sini banyak terdapat toko-toko tua dan restoran yang menyajikan kuliner khas Tionghoa. Jalan ini menawarkan suasana nostalgik dengan lampion-lampion merah yang menghiasi sepanjang jalan. Selain menjadi pusat kuliner, kawasan ini juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang sangat penting bagi etnis Tionghoa di Surabaya. - Gedung PTPN XI
Gedung PTPN XI (Perkebunan Nusantara) yang terletak di kawasan Kota Lama Surabaya merupakan bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya kolonial Belanda. Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai pusat administrasi perkebunan tebu yang dikelola oleh pemerintah kolonial. Kini, meskipun berfungsi sebagai kantor administrasi, gedung ini tetap mempertahankan nilai historisnya dan menjadi salah satu landmark kota yang populer di kalangan wisatawan.
Pengalaman Wisata di Kota Lama Surabaya
Wisata di Kota Lama Surabaya tidak hanya memberikan pengalaman visual akan keindahan bangunan bersejarah, tetapi juga mengajak pengunjung untuk menyelami sejarah panjang perjuangan bangsa. Wisatawan yang berkunjung dapat merasakan bagaimana suasana kota pada masa lampau, dengan bangunan-bangunan klasik dan jalan-jalan yang masih mempertahankan nuansa masa lalu.
Selain wisata sejarah, kawasan ini juga menawarkan berbagai pilihan kuliner, mulai dari masakan tradisional hingga kuliner legendaris khas Surabaya yang telah ada sejak zaman kolonial. Kembang Jepun dan Jalan Rajawali menjadi dua lokasi favorit untuk berburu makanan khas seperti rujak cingur, rawon, atau lontong balap yang memiliki cita rasa autentik.
Bagi para pecinta fotografi, Kota Lama Surabaya menawarkan banyak spot fotogenik dengan latar bangunan tua yang indah. Banyak fotografer yang datang ke kawasan ini untuk mengabadikan keunikan arsitektur dan suasana retro yang masih terjaga dengan baik.
Upaya Pelestarian Kota Lama
Seiring dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap kawasan Kota Lama, pemerintah kota Surabaya dan berbagai pihak terkait berupaya melakukan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah. Renovasi dilakukan dengan tetap menjaga keaslian bentuk dan nilai sejarahnya. Program-program revitalisasi ini bertujuan untuk mengubah Kota Lama menjadi kawasan wisata heritage yang tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai ruang publik yang mendukung pelestarian budaya dan sejarah kota.